1.
Pendidikan karakter
A. Definisi dan makna Pendidikan
Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai
karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri,sesama,lingkungan,maupun kebangsaan.Pengembangan karakter
bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang.Akan
tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya tertentu, maka
perkembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan dalam lingkungan
sosial dan budaya yang bersangkutan.Artinya, perkembangan budaya dan
karakter dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan yang tidak melepaskan
peserta didik dari lingkungan sosial,budaya masyarakat, dan budaya
bangsa.Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila, jadi pendidikan
budaya dan karakter adalah mengembangkan nilai-nilai Pancasila pada diri peseta
didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
Pendidikan karakter atau pendidikan watak sejak awal
munculnya pendidikan oleh para ahli dianggap sebagai suatu hal yang
niscaya.John Sewey, misalnya, pada tahun 1916 yang mengatakan bahwa sudah
merupakan hal yang lumrah dalam teori pendidikan bahwa pembentukan watak merupakan
tujuan umum pengajaran dan pendidikan budi pekerti di sekolah.Kemudian pada
tahun 1918 di Amerika Serikat (AS), Komisi Pembaharuan Pendidikan Menengah yang
ditunjuk oleh Perhimpunan Pendidikan Nasioanal melontarkan sebuah pernyataan
bersejarah yaitu mengenai tujuan-tujuan pendidikan umum.Lontaran itu dalam
sejarah kemudian dikenal sebagai “Tujuh Prinsip Utama Pendidikan” , antara lain
:
- Kesehatan
- Penguasaan proses-proses fundamental
- Menjadi anggota keluarga yang berguna
- Pekerjaan
- Kewarganegaraan
- Penggunaan waktu luang secara bermanfaat
- Watak susila
Pendidikan ke arah terbentuknya karakter bangsa para siswa
merupakan tanggungjawab semua guru. Oleh karena itu, pembinaannya pun harus
oleh guru. Dengan demikian, kurang tepat jika dikatakan bahwa mendidik para
siswa agar memiliki karakter bangsa hanya ditimpahkan pada guru mata pelajaran
tertentu, misalnya guru PKN atau guru pendidikan agama Walaupun dapat dipahami
bahwa yang dominan untuk mengajarkan pendidikan karakter bangsa adalah para
guru yang relevan dengan pendidikan karakter bangsa.Tanpa terkecuali, semua
guru harus menjadikan dirinya sebagai sosok teladan yang berwibawa bagi para
siswanya. Sebab tidak akan memiliki makna apapun bila seorang guru PKn
mengajarkan menyelesaikan suatu masalah yang bertentangan dengan cara
demokrasi, sementara guru lain dengan cara otoriter. Atau seorang guru
pendidikan agama dalam menjawab pertanyaan para siswanya dengan cara yang nalar
sementara guru lain hanya mengatakan asal-asalan dalam menjawab.
Pendidikan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia
yang tak pernah ditinggalkan.Sebagai sebuah proses, ada dua hal asumsi yang
berbeda mengenai pendidikan dalam kehidupan manusia.Pertama, bisa dianggap
sebagai sebuah proses yang terjadi secara tidak disengaja atau berjalan secara
alamiah.Pendidikan bukanlah proses yang diorganisasi secara teratur, terencana,
dan mengunakan metode-metode yang dipelajari serta berdasarkan aturan-aturan
yang telah disepakati mekanisme penyelenggaraannya oleh suatu komunitas
masyarakat (Negara), melainkan lebih merupakan bagian dari kehiupan yang memang
telah berjalan sejak manusia itu ada.Pengertian ini menunjuk bahwa pada
dasarnya manusia secara alamiah merupakan mahkluk yang belajar dari peristiwa
alam dan gejala-gejala kehidupan yang ada untuk mengembangkan
kehidupannya.Kedua, pendidikan dianggap sebagai proses yang terjadi secara
sengaja, disengaja, dan diorganisasi berdasarkan aturan yang berlaku, terutama
perundang-undangan yang dibuat atas dasar kesepakatan masyarakat.Pendidikan sebagai
sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang disengaja ini merupakan gejala
masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya untuk membentuk,
mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-citakan masyarakat
terutama cita-cita orang yang mendapatkan kekuasaan.Cara mengatur manusia dalam
pendidikan ini tentunya berkaitan dengan bagaimana masyarakat akan
diatur.Artinya, tujuan dan pengorganisasian pendidikan mengikuti arah
perkembangan sosio-ekonomi yang berjalan.Jadi, ada aspek material yang
menjelaskan bagaimana arah pendidikan didesain berdasarkan siapa yang paling
berkuasa dalam masyarakat tersebut. Karakter merupakan perpaduan antara moral,
etika, dan akhlak. Moral lebih menitikberatkan pada kualitas perbuatan,
tindakan atau perilaku manusia atau apakah perbuatan itu bisa dikatakan baik
atau buruk, atau benar atau salah. Sebaliknya, etika memberikan penilaian
tentang baik dan buruk, berdasarkan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
tertentu, sedangkan akhlak tatanannya lebih menekankan bahwa pada
hakikatnya dalam diri manusia itu telah tertanam keyakinan di mana ke
duanya(baik dan buruk) itu ada. Karenanya, pendidikan karakter dimaknai sebagai
pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan
watak, yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan
keputusan bai-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu
dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
B
Membangun Karakter dan Kepribadian Bangsa
Membangun karakter bangsa adalah membangun pandangan hidup,
tujuan hidup, falsafah hidup, rahasia hidup serta pegangan hidup suatu
bangsa.Sebagai bangsa, bangsa Indonesia telah memiliki pegangan hidup yang
jelas.Dimulai sejak dikumandangkannya Proclamation of Independence Indonesia
dan dicetuskannya declaration of Independence sebagai cetusan kemerdekaan dan
dasar kemerdekaan, sekaligus menghidupkan kepribadian bangsa Indonesia dalam
arti kata yang seluas-luasnya meliputi kepribadian politik, kepribadian
ekonomi, kepribadian sosial, kepribadian kebudayaan dan kepribadian
nasional.Membangun karakter sangat diperlukan dalam memaknai kehidupan merdeka
yang telah dicapai oleh bangsa kita atas karunia Tuhan .Pembentukan karakter
adalah proses membangun dari bahan mentah menjadi cetakan yang sesuai dengan
bakat masing-masing.Pendidikan adalah proses pembangunan karakter.Pembangunan
karakter merupakan proses membentuk karakter, dari yang kurang baik menjadi
lebih baik, tergantung pada bekal masing-masing.Mau dibawa kemana karakter tersebut
dan mau dibentuk seperti apa nantinya, tergantung pada potensinya dan juga
tergantung pada peluangnya.
Pembangunan dan pendidikan karakter sebenarnya telah
dibatasi (kontradiktif) dengan pendidikan mahal dan komersil atau kapatalisme
pendidikan.Bangsa adalah kumpulan manusia individual, Karakter bangsa
dicerminkan oleh karakter manusia-manusia yang ada di dalam bangsa
tersebut.Sebuah bangsa lahir mirip dengan seorang manusia lahir.Seorang bayi
lahir dari perjuangan keras seorang ibu.Pembangunan karakter bangsa juga
demikian, dimana pembangunan karakter bangsa berkaitan dengan sejarah dimasa
lalu yang memberikan syarat-syarat material yang memunculkan persepsi
masyarakat terhadap kondisinya tersebut, dipengaruhi oleh kejadian konkret di
masa kini.Pembangunan karakter diperlukan untuk menumbuhkan watak bangsa yang
bisa dikenali secara jelas, yang membedakan diri dengan bangsa lainnya, dan ini
diperlukan untuk menghadapi situasi zaman yang terus berkembang.Pembangunan
karakter menjadi penting karena situasi kehidupan tertentu dan konteks keadaan
tertentu membutuhkan karakter yang sesuai untuk menjawab keadaan yang ada
tersebut.Misalnya, bangsa yang masih rendah teknologinya memerlukan karakter
yang produktif dan kreatif dari generasi bangsanya, tempat berpikir ilmiah
menjadi titik tekan karena hal itulah yang sangat dibutuhkan untuk menjawab
tuntutan.Pembangunan karakter yang keras harus dilakukan untuk menjawab
kebutuhan-kebutuhan masyarakat.Jangan sampai titik tekan pembangunan karakter
tersebut justru menjadi tidak cocok dengan kebutuhan untuk mengatasi masalah
yang ada.Pembanguna karakter itulah yang kemudian dapat dilakukan oleh
pendidikan karena didalamnya proses sosial mengarahkan generasi yang dilakukan.
Kepribadian manusia selalu berkembang sehingga bisa dibentuk
ulang dan diubah.Kepribadian adalah hubungan antara materi tubuh dan jiwa
seseorang yang perkembangannya dibentuk oleh pengalaman dan kondisi alam bawah
sadar yang terbentuk sejak awal pertumbuhan manusia, terutama akibat
peristiwa-peristiwa psikologis yang penting dalam pertumbuhan diri.Banyak yang
beranggapan bahwa tidak ada orang yang memiliki dua kepribadian, kecuali orang
yang sakit jiwa.Kepribadian orang digunakan untuk merespons lingkungan
disekitarnya.Bukan segala tingkah laku orang dapat ditentukan kepribadiannya,
akan tetapi ada saat tertentu lingkungan luar dapat mengubah kepribadian
seseorang jika lingkungan tersebut memiliki pengaruh yang sangat besar.Oleh
karena itu, Kepribadian dapat berubah apabila lingkungan tiba-tiba berubah.
C. Pendidikan
Karakter Bangsa
Pendidikan karakter menjadi kunci terpenting kebangkitan
Bangsa Indonesia dari keterpurukan untuk menyongsong datangnya peradaban
baru.Di Indonesia, akhir-akhir ini menjadi isu yang sangat hangat sejak
Pendidikan Karakter dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
pada saat Peringatan Hari Pendidikan Nasional, pada tanggal 2 mei 2010
lalu.Tekad Pemerintah tersebut bertujuan untuk mengembangkan karakter dan
budaya bangsa sebagai bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan
Nasional yang harus didukung secara serius.Karakter bangsa dapat dibentuk dari
program-program pendidikan atau dalam proses pembelajaran yang ada di dalam
kelas.Akan tetapi, apabila pendidikan memang bermaksud serius untuk membentuk
suatu karakter generasi bangsa, ada banyak hal yang harus dilakukan, dan
dibutuhkan penyadaran terhadap para pendidik dan juga terhadap pelaksana
kebijakan pendidikan.Jika kita pahami arti dari Pendidikan secara luas,
pendidikan sebagai proses penyadaran, pencerdasan dan pembangunan mental atau
karakter, tentu bukan hanya identik dengan sekolah.Akan tetapi, berkaitan
dengan proses kebudayaan yang secara umum sedang berjalan, dan juga memliki
kemampuan untuk mengarahkan kesadaran,membentuk cara pandang, dan juga
membangun karakter generasi muda.Artinya, karakter yang menyangkut cara pandang
dan kebiasaan siswa, remaja, dan juga kaum muda secara umum sedikit sekali yang
dibentuk dalam ruang kelas atau sekolah, akan tetapi lebih banyak dibentuk oleh
proses sosial yang juga tak dapat dilepaskan dari proses ideoogi dan tatanan
material-ekonomi yang sedang berjalan.
Mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan
nilai-nilai Pancasila pada diri peserta didik melalui Pendidikan hati, otak,
dan fisik.Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam
mengembangkan potensi peserta didik.Pendidikan adalah suatu usaha masyarakat
dan bangsa dalam mempersiapkan generasi muda bagi keberlangsungan kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan.Keberlangsungan tersebut
dapat ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki
masyarakat dan bangsa.Oleh karena itu, pendidikan merupakan proses pewarisan
budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan
budaya karakter bangsa untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan
bangsa di masa mendatang.Dalam proses pendidikan budaya dan karakter bangsa,
secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya, melakukan proses
interalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian dalam bergaul di
masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera, serta
mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.Berdasarkan pengertian budaya,
karakter bangsa,dan pendidikan yang telah dikemukakan diatas maka pendidikan
budaya dan karakter bangsa dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga
memiliki nilai dan karakter sebagai karakter diri, yang menerapkan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga Negara
yang religius, nasionalis, produktif dan kreatif.Atas dasar pemikiran itu,
pengembangan pendidikan budaya dan karakter sangat strategis bagi
keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang.Perkembangan tersebut
harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang sesuai, dengan
metode belajar serta pembelajaran yang efektif.Sesuai dengan sifat suatu nilai,
pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah oleh
karenanya harus dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah,
melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
budaya sekolah.
Fungsi Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa adalah
perkembangan potensi peserta didik agar menjadi berperilaku baik, dan bagi
peseta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan budaya
dan karakter bangsa, untuk memperkuat pendidikan nasional untuk bertanggung
jawab dalam perkembangan potensi peserta didik yang bermartabat, dan juga untuk
menyaring budaya bangsa sendiri dengan bangsa lain yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.
Sumber : Muin,Fachtul.2011.Pendidikan Karakter Konstruksi
Teoritik dan praktik.Yogyakarta : Arr-ruzz Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar